KONI Bali – PON 2024 memang masih berjarak cukup jauh saat ini. Tapi KONI sudah mulai bergerak mendatangi sejumlah provinsi yang ingin jadi tuan rumah.
Adalah Bali dan Nusa Tenggara Barat, provinsi pertama yang dituju oleh KONI pusat, di mana keduanya ingin jadi tuan rumah bersama. KONI pun membagi dua tim, yakni Wakil IV Ketua Umum KONI Pusat Marsda TNI (Purn) Kuntransmiadi Inugroho, mengunjungi Bali sementara untuk NTB diwakili Wakil I Ketua Umum KONI Pusat Mayjen TNI (Purn) Suwarno.
Kunjungan itu digelar, Kamis (2/3/2018) tadi dan kedua wakil ketua umum itu merasa puas dengan persiapan Bali serta NTB sejauh ini.
“Kami sudah mengunjungi Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) di Nusa Dua (Bali),” kata Inugroho dalam rilis kepada detikSport.
“Di sini banyak convention-convention center yang biasa digunakan untuk menggelar kegiatan internasional. Rencananya, ITDC ini akan dijadikan venue untuk cabang olahraga indoor seperti tenis, angkat besi, angkat berat, binaraga, squash, dan wushu. Atau bisa juga untuk cabang-cabang bela diri,” lanjutnya.
Selain itu, Bali juga ditunjang dengan banyaknya venue olahraga di Bali yang tersebar di banyak kabupaten/kota. Adapun soal transportasi dan akomodasi, tak perlu diragukan mengingat status Pulau Dewata sebagai destinasi pariwisata.
“Untuk penginapan, bahkan sampai bintang tertinggi mereka punya,” paparnya.
Hal senada dikemukakan Ketua KONI Provinsi Bali Ketut Suwandi. Menurutnya, para peserta PON tak perlu khawatir dengan persiapan mereka menjadi tuan rumah.
“Kami sudah dari 2014 ingin jadi tuan rumah PON (2020). Tapi, kalah dari Papua. Artinya, sudah dari dulu kami siap menggelar PON,” ungkap Suwandi.
KONI Mulai Kunjungi Calon Tuan Rumah PON 2024KONI Pusat melakukan kunjungan ke Bali dan NTB dalam rangka pencalonan tuan rumah PON 2024 (dok.KONI Pusat)
Saat disinggung soal aspek yang jadi persyaratan utama, Suwandi menjamin Bali bisa memenuhinya. Ini termasuk soal Sumber Daya Manusia (SDM) dan dukungan dari pemilik suara pada Musyawarah Olahraga Nasional (Musornas) KONI Pusat yang rencananya digelar akhir Maret mendatang.
“Kami terus mengembangkan sport tourism karena banyak sekali turis yang ingin olahraga di sini. Buktinya, banyak arena-arena olahraga ekstrem. Kalau stadion internasional dan infrastruktur pendukung, kami juga siap membangun. Untuk SDM dan IT, kampus-kampus siap mendukung.”
Sementara, Suwarno menyebut antusias NTB untuk menggelar PON 2024 juga tak kalah besar. Rombongannya sudah meninjau sembilan venue yang rencananya bakal dilibatkan dalam ajang itu.
Adapun soal pembagian cabang olahraga di antara kedua calon tuan rumah itu, Bali mendapat porsi lebih besar.
“Untuk beberapa venue, relatif sudah memenuhi persyaratan awal. Artinya, dari sisi exsisting sudah ada hingga lebih mudah untuk dilakukan perbaikan ke depannya karena waktunya juga masih enam tahun lagi. Tinggal bagaimana mereka melakukan perencanaan dengan tepat,” papar Suwarno.
“Berdasarkan kesepakatan awal, 65 persen untuk Bali dan sisanya NTB. Tapi, itu sifatnya negotiable. Jadi, tergantung bagaimana nanti koordinasi lanjutan,: lanjutnya.
Selain Bali dan NTB, KONI Pusat juga mengunjungi Aceh yang akan berduet dengan Sumatra Utara dalam pencalonan tuan rumah. Namun untuk Sumut, kunjungan dijadwalkan pada 6-9 Maret. Sedangkan calon lainnya Kalimantan Selatan digelar 13-16 Maret.